0

Pergi kesawah menanam padi
Sawah dibajak dengan sapi
Jadi anak yang baik hati
Tentu tahu balas budi



Lumba-lumba ikan pintar
Pandai bermain lingkaran api
Jika sudah tumbuh besar
Harus taat mami papi



Burung camar di tepi pantai
Pantai indah banyak ombaknya
Jadilah kamu anak yang pandai
Sudah pasti banyak temannya



Si kancil mencuri timun
Timun hijau warna kulitnya
Jangan sering kamu melamun
Nanti bisa jadi pelupa



Burung nuri di dalam sangkar
Sangkar dibuat dari bambu
Tidak baik sering bertengkar
Kalah menang jadi abu



Pakai payung dikala hujan
Kena baju pastilah basah
Kalau ingin lulus ujian
rajin belajar pantang menyerah



Ayam kinantan terbang mengekas,
hinggap di ranting bilang-bilang,
Melihat bunda pulang lekas,
hatiku besar bukan kepalang.



Berangan besar di dalam padi,
rumpun buluh dibuat pagar.
Jangan syak di dalam hati,
maklum pantun saya belajar.



Beringin di tepi kolam
buaya besarang di bawahnya
hati ingin hendak belajar
orang tua sayang melepaskannya



Cempedak diluar pagar,
tarik galah tolong jolokkan.
Saya budak baru belajar,
kalau salah tolong tunjukkan



Dimana pada takkan luluh,
padi basah tidak ditampi.
Di mana hati takkan rusuh,
bunda hilang bada berbini.



Elang berkulit tengah hari,
Cenderawasih mengirai kapak.
Alangkah sakitnya berbapa tiri,
awak menangis disangkanya gelak.



Elok rupanya kumbang janti,
dibawa itik pulang petang.
Tidak berkata besar hati,
melihat ibu sudah datang.



Hiu beli belanak beli
udang di manggung beli pula.
Adik benci kakak pun benci,
orang di kampung benci pula.



Jawi hitam tidak bertanduk
memakan rumput di atas munggu.
Lihatlah ayam tak berinduk,
demikian hidip anak piatu.



kayu jati bertimbal jalan.
turun angin patahlah dahan.
ibu mati bapa berjalan,
kemana untuk diserahaka.



kayu rusak ambil petanak,
masuklah pauh diperam serang.
baju tidak celana tidak
kakak jauh di rantau orang.



Lurus jalan ke payakumbuh
kayu jati bertimbal jalan
Di mana hati takkan rusuh
ibu mati bapa berjalan



Manis sungguh tebu seberang,
dari akar sampai ke pucuk,
Manis sungguh mulut orang,
kita menangis jadi terpujuk



merpati terbang ke jalan,
ikan belanak makan karang.
Bunda mati,bapak berjalan,
melarat anak tinggal seorang



Orang bandung memintal kapas,
anak cina berkancing tulang.
Ayah kandung pulanglah lekas,
anak anda rindu bukan kepalang.



Orang padang pergi ke pauh
sampai di Pauh membeli lokan.
Bunda kandung berjalan jauh,
tergemang anak tertinggalkan.



Padi pulut di dalam bendang
banyak rumput dari jerami.
Mulut kita disuapi pisang,
ekor dikait dengan duri.



pecah canggkit,cawan pinggan,
emas derai dalam geleta.
Sejak anak bunda tinggalkan,
gila berurai air mata.



Ramai orang berorak-sorak,
menepuk gendang dengan rebana.
Alang besarnya hati awak,
mendapat baju dengan celana.



Rumpun buluh dibuat pagar,
cempedak dikerat-kerati.
Maklumlah pantun saya belajar,
saya budak belum mengerti.



Sayang pisang tiada berjantung,
bunga keluar dari kelopak.
Penat sangat ibu mendukung,
adik tak juga mau gelak.



Selem pada berlari-lari
mengejar musang dengan kera.
Daripada tinggal dengan bunda tiri,
baiklah hidup sebatang kara.



Tanamlah banyam sambil duduk
lihatlah ayam bertinduk.
Tanam di dekat pinggir paya,
begitu macam untung saya.



Tengah rembang panas teduh,
peluh di badan habis bertitik.
Ayuhai saudara jangan bergaduh,
lihadah bunda sudah berbalik.


 



Ke laut kita berlayar
Mencari paus dan ikan hiu
Jadi anak harus rajin belajar
Demi meraih cita-citamu



Burung hantu berbulu biru
Terbang tinggi dikejar ular
Jika kita ingin banyak ilmu
Rajinlah kita dalam belajar



Bandung kota kembang
Jakarta ibu kota Indonesia
Ayo menabung kita ke bank
Sebagai bekal di usia tua



Buah nanas buah mengkudu
Buah duku dimakan kutu
Jangan malas membaca buku
Karena buku sumber ilmu



Buah nangka buah semangka
Paling enak si buah naga
Patuhilah nasihat orang tua
Jika tidak ingin jadi anak durhaka



Tugu muda di Semarang
Di Jakarta bernama Monas
Rajin belajar sejak sekarang
Biar tidak tinggal di kelas



Burung merak giginya ompong
Gigi ompong tidak bisa makan
Jadi anak jangan suka bohong
Karena bohong dibenci Tuhan



Beli buah di Pulau Sumatera
Naik becak kapan sampainya
Patuhilah nasihat orang tua
Kelak menjadi anak yang berguna



Malam dingin gelap gulita
Tak ada cahaya tak melihat wajah
Boleh kita rajin bekerja
Asal jangan lupa beribadah



Yogyakarta kota pelajar
Surabaya kota pahlawan
Anak yang suka rajin belajar
Pasti punya banyak pengetahuan



Ada bintang ada bulan
Ada daun ada kayu
Jangan suka bermalas-malasan
Tapi rajin-rajinlah membantu ibu



Gajah besar berwarna abu-abu
Lari ketakutan dikejar ular
Jika ingin punya banyak ilmu
Maka harus rajin dalam belajar



Gudeg dari Yogyakarta
Empek-empek dari Palembang
Tutur kata harus kita jaga
Bertingkah dan berlaku jangan sembarangan



Burung dara terbang ke angkasa
Burung penguin menyelam di lautan
Patuhlah kita terhadap nasihat orang tua
Karena itu adalah suatu kewajiban



Burung bangau terbang bersama-sama
Terbang ke utara membawa pesan
Punya teman baru boleh-boleh saja
Asalkan teman lama jangan ditinggalkan



Di pasar ada penjual parang
Di sebelahnya si penjual bawang
Belajarlah hingga ke negeri orang
Sebagai bekal di masa mendatang



Anak-anak membeli bubur
Bubur merah enak rasanya
Jadilah kamu anak yang jujur
Karena jujur mahal harganya



Naik sepeda bersama bagong
Karena bagong malas berlari
Jadi anak jangan suka berbohong
Sekali berbohong tidak dipercaya lagi



Angsa putih mandi di kali
Setelah mandi terbanglah tinggi
Jadilah anak yang baik hati
Suka menolong dan suka memberi



Pagi hari hujannya deras
Saat siang hujan berhenti
Sejak kecil suka bekerja keras
Di masa depan nanti banyak rezeki



Ikan teri dimakan buaya
Terinya satu buayanya seribu
Belajarlah demi meraih cita-cita
Membuat bangga ayah dan ibu



Ada bakmi berkuah pedas
Ditambah cabe dan merica
Jadilah anak yang cerdas
Kelak berguna bagi nusa dan bangsa


 



Merah putih bendera Indonesia
Bendera Amerika ada gambar bintangnya
Bertemanlah dengan siapa saja
Jangan membeda-bedakan miskin atau kaya



Kura-kura masuk ke kelas
Si kepiting berputa-putar di halaman
Berbuat sesuatu harus tulus dan ikhlas
Jangan pernah mengharapkan imbalan



Aladin terbang naik sajadah
Berkelana mengelilingi dunia
Rajin-rajinlah engkau beribadah
Karena itu kewajiban manusia



Dari Seram ke Pulau Buru
Dalam kota beli papaya
Anak baik menghormati guru
Berbakti jua pada orangtua



Ke kota Medan membeli ulos
Beli ulos penuh bergambar
Anak sekolah jangan membolos
Jika membolos tak jadi pintar



Buah duku dari Palembang
Pulau Bali mashur mangganya
Baca buku janganlah jarang
Sebab buku jendela dunia



Pohon jati kuat kayunya
Pohon nyiur tinggi batangnya
Murid sejati banyak ilmunya
Bekal mengabdi nusa bangsa



Air laut asin rasanya
Kelapa muda manis airnya
Jika ingin hidup bahagia
Sejak muda tekun bekerja



Masuk toko membeli kain
Kain batik buatan Tasik
Jika engkau banyak bermain
Kepada ilmu tidak tertarik



Tanam padi di tengah sawah
Sawah subur selalu basah
Pagi hari pergi sekolah
Sore hari ke madrasah



Tanah tandus penuh batu
Tanah subur selalu gembur
Jika orang banyak berilmu
Sehat makmur sepanjang umur



Tinta hitam untuk menulis
Pensil warna untuk melukis
Ilmu itu tak pernah habis
Turun temurun ke ahli waris



Hujan angin bercampur badai
Hujam reda pergi ke pantai
Di sekolah jangan berkelahi
Kalau berkelahi tak jadi pandai



Anak bambu bernama rebung
Rebung dibeli di pasar pagi
Anak sekolah suka menabung
Semua keperluan bisa dibeli



Tamasya ke kota Bogor
Jangan lupa ke Kebun Raya
Meski kau sudah tersohor
Jangan lupakan ayah bunda



Gajah perang melawan gajah
Seekor pelanduk mati di tengah
Jika kau tiada masuk sekolah
Ayah bunda pastilah resah



Kain tenun dari Sumbawa
Kain batik dari Pekalongan
Jika ingin jadi mahasiswa
Sekolah Dasar jangan diabaikan



Merah warna buah tomat
Membuat sayur terasa nikmat
Beta ingin mencari sahabat
Agar hidup punya manfaat



Tinggi batang pohon jambu
Tumbuh di sisi pohon mangga
Engkau dan aku adalah satu
Bersahabat dalam suka duka



Pohon ceri subur tumbuhnya
Petik buahnya masukkan kantong
Saling memberi saling menerima
Saling bantu tolong menolong



Pergi ke Medan membeli ulos
Singgah di kedai membeli gulai
Jangan ajak aku membolos
Dorong aku jadi anak pandai



Jika ke kota beli kain kaca
Beli pita dua seuntai
Rajin menulis rajin membaca
Itu pertanda anak yang pandai



Di sana gunung di sini gunung
Di tengah-tengah gunung Rajabasa
Ke sana bingung ke situ bingung
Lebih baik ke sekolah saja



Kau mandi aku pun mandi
Kau renang aku pun renang
Jika kawan mampu mandiri
Beta pasti merasa senang



Bulu cenderawasih berkilauan
Burung merak sering menari
Walau kawan anak perantauan
Sidah jadi saudara sendiri

Posting Komentar

 
Top