Puisi Ramadhan Al Fatih
Ketika seteguk anggur dari bejana perakmu membuatku mabuk,
nyanyian dalam jiwaku hanya sanggup melantunkan kebenaran.
Bawalah sepenuh hatiku menuju perjamuan cintamu,
jangan kau biarkan aku membusuk dalam kegilaanku,
berimbas tuan khayal yang mengarak otakku di atas setapak rindu inginkanmu.
Bingkai halus yang menyelubungi auratmu menjadi ketakutanku untuk menyentuhmu,
sebaris namamu yang kutahu adalah semangat tiada henti yang mengilhamiku.
Mungkin aku terlalu memanjakan panggilanmu,
mengikutimu dalam keremangan surya lalu bertekut lutut di hadapan hangat kemurnianmu.
Duhai Kau wanita penghuni surgawi,
kemuliaan Khadijah yang terukir di parasmu.
Kasihanilah diriku dengan kasih lembutmu,
biarkan mataku penuh menatapmu,mendengar lantunan senandungmu.
Karena kau terlalu suci untuk kumiliki,
meski jantungku terpenjara dalam dimensi tak terhingga harapkanmu.
Posting Komentar
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.