Guruku Menempeleng Kepalaku
Sewaktu aku masih kelas 4 SD, ada guru baru yang namanya Pak Suyono. Ketika mulai masuk kelasku, Pak Suyono bertanya kepada siswanya :
“Kelas berapa ini……?”
Aku menjawab dengan ketus “ wis ngerti wae isih takon Pak…”
Lalu guruku marah dan bertanya “siapa yang jawab itu…..?”
Teman-temanku menjawab “ Asim..… Pak..…”
Akhirnya guruku mendekati aku dan menempeleng kepalaku 2 kali. Selanjutnya guruku tersebut keluar kelas dan tidak jadi mengajar kelasku.
He…he..he…
Guruku Biasa-Biasa Saja
Semasa aku masih di SD, Pak guruku bertanya kepada teman-temanku tentang profil seorang guru “anak-anak, apa pendapatmu tentang seorang guru seperti aku ini ?
Eko…… : emmm …. Menurut saya pak guru itu cerdas.
Ari…….. : Pak guru paling pandai dan berhati mulia.
Edi……. : Wah…pak guru itu pinter sekali, aku ingin jadi guru seperti bapak.
Guru…. : Menurutmu…Sim…???
Sim…... : Menurutku pak guru itu biasa-biasa ja…!!!
Dengan nada marah guruku bertanya “Lho…kok gitu Sim, aku ini kan gurumu ???
Lalu Aku jelaskan “Maksudku… pak guru itu biasa datang terlambat, biasa marah-marah tanpa sebab, biasa membolos, biasa ngajar hanya memberi catatan terus, biasa bingung saat mengajar, biasa gagap saat siswanya bertanya, biasa ditinggal tidur muridnya, biasa tidak siap untuk ngajar, biasa cek-cok sesama guru dan biasa memanipulasi beban jam mengajar”.
“He… he… he… he…maaf ya pak guru” ujar ku dan di sambut gelak tawa temen-temennya.
Tak Mau Bersyukur
Sudah sepantasnya kalau guru agama itu mengajarkan siswanya untuk mensyukuri segala nikmat yang diberikan Tuhan kepada umatnya. Selanjutnya guruku bertanya kepada temen-temenku untuk menunjukan bukti bersyukurnya.
“kalian tadi mensyukuri apa saja anak-anak ? guruku bertanya.
Agus…. : saya tadi bersyukur walau makan hanya dengan lauk tempe goreng,
Galih… : tadi aku bersyukur walau hanya diberi uang saku seribu,
Guru… : kamu mensyukuri apa Sim ???
Hasim.. : tak ada yang aku syukuri Pak !!!
Guru… : lho…. emang kenapa ?
Hasim.. : makan belum, uang saku tak punya, lagi pula aku gak di traktir soto pak guru, apa yang aku syukuri..!!!
UNAS (Ujian Nasional)
Dalam wawancara dengan wartawan, salah satu menteri ditanya masalah Ujian Nasional yang sedang menjadi polemik di masyarakat tahun ini.
Wartawan.... : bagaiman pendapat bapak tentang UNAS nanti ?
Menteri …... : Hmmm… UNAS itu masih penting,
Wartawan... : apakah UNAS itu masih sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945
Menteri…… : O…..sangat sesuai,
Wartawan... : berarti bapak setuju dong kalau UNAS tetap dilaksanakan ?
Menteri…… : setuju banget…. !!!!
Wartawan… : kenapa…pak ???
Menteri…… : karena aku menteri-nya, istriku kepala dinas-ya dan anakku penjual bocoran soal…!!
Siswa Senang di Potong Rambutnya diruang BK, Daripada Ikut Pelajaran Matematika.
Pelajaran Matematika adalah momok bagi sebagian siswa. Sehingga kalau jam pelajaran Matematika ada siswa yang dipanggil ke kantor BK untuk dipotong rambutnya, siswa tersebut sungguh sangat senang. Bahkan dalam melaksanakan pemotongan rambutnya dibikin waktu yang cukup lama, agar jam pelajaran Matematika habis bersamaan dengan selesainya potong rambut.
Kondisi seperti ini sudah menjadi tren bagi siswa yang takut dengan pelajaran tersebut. Bahkan ada beberapa siswa yang sengaja melakukan pelanggaran tata tertib agar dipanggil guru BK. Menurut pendapat siswa, diruang BK lebih bebas dan leluasa dari pada mengikuti pelajaran Matematika.
Ndase Pecah
Aku sudah bisa memastikan sebelumnya, setiap pelajaran bahasa Jawa pasti diberi tugas untuk membuat kalimat dengan bahasa Jawa halus (kromo inggil). Pada kesempatan itu Bu guru memberi tugas untuk membuat kalaimat dengan kata “ Bu Lik “.
Guru…. : coba kowe mbak Dewi…. !
Dewi…. : Bu Lik tindak dateng peken.
Guru… : bagus, coba kowe mas Adit… !
Adit….. : Bu Lik tindak dateng peken tumbas gendis.
Guru… : bagus sekali…coba kowe mas Hasim… !!!
Hasim.. : Bu Lik tindak peken ketabrak becak ndase pecah….
Guru…. : eh…kok koyo ngono bahasamu Sim, di baleni sing apik !!!
Dengan rasa gemetar Aku berucap “Bu Guru nabrak becak terus semaput,” kataku,
“Ha…Ha…ha...ha...,” “suit….. suit….. sui…i……i…i…i….it....”
Serentak temenku sekelas tertawa terpingkal-pingkal dan Bu guru nyelonong pergi tanpa pamit.
Selanjutnya aku diberi hadiah permen temenku, karena berhasil mengusir Bu guru, asyik….!!!!
Gurunya Sakit, Siswa Bersorak Sorai.
Beberapa mata pelajaran menjadi momok pelajar Indonesia , antara lain pelajaran Matematika, Bahasa Inggris, IPA Biologi dan IPA Fisika. Kapanpun diajarkan dan siapapun yang mengajar, pastilah dibenci oleh sebagian besar siswanya.
Dipagi yang dingin dan hening, ada salah salah satu kelas yang sangat hening dan terlihat siswanya sangat tegang. Entah apa yang dipikirkan siswa-siswi tersebut, tentunya ada sesuatu yang membuat suasana menjadi menyeramkan. Setelah ditunggu 10 menit tidak ada guru yang masuk kelas, siswa menduga mungkin gurunya sedang marah. Namun semua siswa tetap siap-siap untuk mengikuti pelajaran, walau hanya sekedar sebagai pendengar yang budiman.
Tiba-tiba ada salah satu guru piket yang masuk ke kelas tersebut dengan membawa surat tugas untuk siswa dan sembari memberitahukan bahwa guru yang mengajar pelajaran matematika tidak bisa datang karena sedang sakit.
Spontan semua siswa bersorak kegirangan. Ada siswa yang melampiaskan kegembiraanya dengan berjoget, bernyanyi, tertawa, berjingkrak-jingkrak, bahkan siswa yang duduk dipojok paling belakang berucap “Alhamdulillah… gurunya sakit”.
We… dasar anak …
Siswa Terdiam Satu Jam (Topo Mbisu)
Awalnya terdengar sayup-sayup suara siswa ngobrol di salah satu kelas, kemudian ada guru yang masuk dan langsung bertanya kepada siswanya mengenai tugas PR. Semua siswa tidak ada yang berani menjawab, mungkin takut jawabannya salah atau belum mengerjakan tugas PR sama sekali.
Karena tak ada siswa yang menjawab, akhirya guru tersebut tidak melanjutkan bertanya dan hanya duduk dibangku sambil melihat-lihat wajah siswanya. Semua siswa tertunduk tak ada yang berani memandang wajah gurunya, apalagi mengeluarkan kata-kata. Bahkan mengerakan tangannya saja takut, apalagi mengerakan seluruh badannya.
Kejadian ini berlangsung selama 1 jam, dan ada beberapa siswa yang merasa senang karena tidak ada pelajaran. Sebab, pelajaran diganti dengan kagiatan “Topo Mbisu”.
Setelah guru tersebut meninggalkan kelas, semua siswa bergembira sambil berjoget, bernyayi. Bahkan ada 3 siswa yang berucap “Mudah-mudahan besuk pak guru marah lagi, Topo Mbisu lagi dan tidak pelajaran lagi, asyik….”.
O…. siswa kurang ajar…!!!
Suara Kentut untuk Mengusir Guru.
Memang sudah tradisi, kalau pelajaran matematika itu sangat menakutkan dan membosankan. Sehingga semua pelajar merasa terbebani dengan pelajaran-pelajaran yang abstrak seperti itu.
Jarum jam menunjukan pukul 07.00 wib, semua siswa disalah satu kelas IX sudah masuk dan bersiap-siap mengikuti pelajaran matematika, walau hanya bermodalkan badan sehat semata. Disamping membosankan, masih banyak tugas PR, gurunya killer dan setiap pertemuan pasti marah-marah.
Semua siswa berusaha tenang, diam dan menundukan kepala, agar tidak disuruh mengerjakan soal di papan tulis. Kalau hasil pekerjaan salah, pasti dimarah habis-habisan. Maka lebih baik berusaha menyembunyikan ketidaktahuannya. Agar tidak menjadi perhatian guru tersebut.
Dalam suasana pagi yang dingin, tegang dan hening ada salah satu siswa yang benar-benar takut bergerak. Padahal siswa tersebut perutnya mual dan mules. Namun apa dikata bahwa sesuatu tidak bisa ditolak begitu saja. Tiba-tiba dikeheningan kelas itu terdengar suara “tiuuuuu..uuttttt”, akhirnya angin kentut keluar juga.
Posting Komentar