Http://lovely-room.blogspot.com/2010/10/my-naruto-fanfic-part-ii.html
Naruto © Masashi Kishimoto
Promise © Tini
Apa yang dilakukan Sakura disana?
Ternyata dia menangis kesal, mengingat Naruto yang mempermalukannya hari ini. Mungkin rasa Laparnya pun menjadi hilang gara-gara hal ini.
"Oh, seharusnya aku tidak menangis hari ini, tapi gara-gara Naruto semuanya menjadi kacau, aku benci Naruto. Hiks."
Bel sekolah pun berbunyi, pertanda pelajaran selanjutnya akan dimulai.
"Huh, apakah aku harus masuk?"
"Tidak, tidak. Pasti nanti mereka semua akan menertawaiku. Oh, dimana aku harus meletakkan mukaku ini jika aku masuk ke dalan kelas? Aku akan malu besar! Bahkan lebih malu dari yang sebelumnya!"
Sakura menutup mata, kelihatannya dia sedang berpikir.
"Baiklah, aku bolos saja."
Sakura hendak melangkahkan kakinya keluar, tapi sebelumnya, tiba-tiba ada suara memanggil namanya.
"Sakura, Sakura. Kau dimana?"
Tidak! Sakura mengenal suara itu, dia Naruto.
'Oh, habislah riwayatku..' gumam Sakura pelan. 'Tapi, kenapa dia tau dan dia berani datang ke toilet wanita dan kenapa dia tidak ikut pelajaran dan malah mencariku?'
"Sakura, aku yakin kau pasti ada disekitar sini! Aku dengar dari mereka yg melihatmu datang ke toilet ini. Keluarlah Sakura! Maafkan aku, aku berjanji jika kau mau keluar aku tidak akan mempermalukanmu lagi dan juga tidak akan mengganggumu lagi...."
Naruto terhenti sebentar, dan setelah 2 detik berlalu, dia melanjutkan kata-katanya.
"untuk selamanya...." kata Naruto sedih.
Sakura menghapus air matanya. Dan lalu tersenyum gembira. Dia tidak sadar dia telah bersenang-senang diatas penderitaan Naruto. Padahal Naruto bukan sekedar hanya mengganggunya. Tapi.... Dia mencintai Sakura. Naruto hanya tidak tau bagaimana caranya memberikan tanda-tanda kalau dia mencintai Sakura, yang dia tau hanyalah dia mencintai Sakura dan sangat senang menggoda Sakura. Yang dia tau hanyalah itu.
Inikah kodrat pria yang bila mencintai seorang wanita dengan cara mengganggunya? Tidak! Tapi, Naruto benar-benar mencintai Sakura dengan segala keluguannya, dan dia rela mengorbankan apapun hanya untuk Sakura, termasuk nyawanya sekalipun!
Teringat kembali saat kecil dulu, Naruto pernah hampir mati hanya gara-gara tidak ingin Sakura menangis karena boneka kesayangannya jatuh ke sungai dan lalu Naruto berusaha mengambilnya walau dia tidak bisa berenang, dan ketika Naruto sudah mendapatkan bonekanya, dia pun tenggelam, untung saja saat itu ada sensei Tsunade yang tidak sengaja melewati sungai itu dan menyelamatkannya, kalau tidak mungkin dia tidak bisa menggoda Sakura lagi. Dan mungkin juga Sakura sudah melupakan hal ini. Mungkin saja tidak mau mengingatnya, maybe?
Sakura keluar dari tempat 'persembunyiannya'.
"Baiklah, kalau begitu aku akan pindah tempat duduk. Aku harap kau tidak akan mencegahku lagi. Itukan janjimu?" Sakura tersenyum atau tepatnya menyeringai.
"B-baiklah.." Naruto menunduk dalam. Kelihatannya dia sedih sekali.
"Well, sekarang aku pergi. Dan kau juga harus pergi karena kau akan dianggap mesum karena berada disini."
"Tunggu Sakura, mungkin aku ini kurang ajar. Tapi perlu kau ketahui Sakura, aku MENCINTAIMU.. bukan sejak semester yang lalu, tapi sudah sejak 2 tahun yang lalu aku memendam perasaan ini.. Aku tak ingin mengganggumu lagi karena aku tidak ingin kau terluka atas perbuatanku ini."
"Maafkan aku Sakura, dan ingatlah selalu bahwa.... Aku mencintaimu.."
Naruto pun berlari keluar dari toilet itu.
Sakura terdiam.
Aku cinta padamu? Sakura tak mengerti, kenapa kalau Naruto mencintainya, harus pakai embel-embel mempermalukannya di depan umum. Oh, tapi Naruto benar-benar sedih tadi. Semua kejadian tadi benar-benar seperti kilat petir. Ah, cepat sekali rasanya. Sakura menarik napas dalam-dalam dan lalu nenghembuskannya, mencoba berpikir semua kejadian yang terasa baru 1 menit saja terjadi. Bibirnya bergetar.
Dan akhirnya.. Sakura menangis.
**************To Be Continue**************
Lanjutannya ada di ffn: http://www.fanfiction.net/s/6489522/1/A-Promise
Posting Komentar