KOMPAS.com — Celah keamanan terbaru
ditemukan dalam sistem operasi Android.
Celah ini ditemukan oleh sekelompok
peneliti di Ben Gurion University, Israel.
Dalam temuan terbaru mereka, terungkap
bahwa arus lalu lintas data di perangkat
Android bisa dicuri melalui koneksi virtual
private network (VPN).
Lubang terkait sistem keamanan pada jaringan
di Android ini memungkinkan aplikasi jahat
mencegat koneksi VPN dan mengalihkannya ke
server yang berbeda. Demikian seperti
diberitakan Android Authority, Selasa
(21/1/2014).
Server tersebut bisa mengontrol penuh semua
data yang dikirim dari perangkat Android
melalui koneksi VPN. Biasanya, jaringan VPN
dilindungi dengan metode enkripsi. Namun
karena bug tersebut, data yang didapat pada
tujuan palsu tersebut jadi tidak terenkripsi.
Dari temuan celah keamanan ini, ada kabar
buruk dan baiknya. Kabar buruknya, kelemahan
ini bisa terjadi di semua perangkat Android dan
bisa dilakukan tanpa membutuhkan akses root .
Kode untuk mencegat data ini bisa ditanamkan
dalam aplikasi apa pun. Begitu aplikasi
dijalankan, koneksi VPN yang dimiliki jadi tidak
aman lagi. Pengujian untuk Android 4.3 dan
Android 4.4 KitKat masih berjalan.
Kabar baiknya adalah, untuk memasukkan kode
jahat tersebut, dibutuhkan aplikasi yang ter-
install di perangkat Android. Tanpa aplikasi jahat
tersebut, jalur VPN tidak bisa dialihkan. Karena
itu, pengguna Android dianjurkan untuk
mengunduh aplikasi dari Google Play Store demi
mengurangi risiko.
Detail mengenai lubang keamanan ini belum
banyak dibeberkan oleh peneliti di Universitas
Ben Gurion. Namun, mereka menyatakan bahwa
arus lalu lintas SSL/TLS tetap terenskripsi
aman, walau program jahat ini telah menyusup.
Dengan demikian, jika pengguna Android
menggunakan layanan seperti e-mail yang
mengenkripsi semua arus lalu lintas datanya,
maka data pengguna tersebut akan tetap
terlindungi, walau VPN telah dicegat.
ditemukan dalam sistem operasi Android.
Celah ini ditemukan oleh sekelompok
peneliti di Ben Gurion University, Israel.
Dalam temuan terbaru mereka, terungkap
bahwa arus lalu lintas data di perangkat
Android bisa dicuri melalui koneksi virtual
private network (VPN).
Lubang terkait sistem keamanan pada jaringan
di Android ini memungkinkan aplikasi jahat
mencegat koneksi VPN dan mengalihkannya ke
server yang berbeda. Demikian seperti
diberitakan Android Authority, Selasa
(21/1/2014).
Server tersebut bisa mengontrol penuh semua
data yang dikirim dari perangkat Android
melalui koneksi VPN. Biasanya, jaringan VPN
dilindungi dengan metode enkripsi. Namun
karena bug tersebut, data yang didapat pada
tujuan palsu tersebut jadi tidak terenkripsi.
Dari temuan celah keamanan ini, ada kabar
buruk dan baiknya. Kabar buruknya, kelemahan
ini bisa terjadi di semua perangkat Android dan
bisa dilakukan tanpa membutuhkan akses root .
Kode untuk mencegat data ini bisa ditanamkan
dalam aplikasi apa pun. Begitu aplikasi
dijalankan, koneksi VPN yang dimiliki jadi tidak
aman lagi. Pengujian untuk Android 4.3 dan
Android 4.4 KitKat masih berjalan.
Kabar baiknya adalah, untuk memasukkan kode
jahat tersebut, dibutuhkan aplikasi yang ter-
install di perangkat Android. Tanpa aplikasi jahat
tersebut, jalur VPN tidak bisa dialihkan. Karena
itu, pengguna Android dianjurkan untuk
mengunduh aplikasi dari Google Play Store demi
mengurangi risiko.
Detail mengenai lubang keamanan ini belum
banyak dibeberkan oleh peneliti di Universitas
Ben Gurion. Namun, mereka menyatakan bahwa
arus lalu lintas SSL/TLS tetap terenskripsi
aman, walau program jahat ini telah menyusup.
Dengan demikian, jika pengguna Android
menggunakan layanan seperti e-mail yang
mengenkripsi semua arus lalu lintas datanya,
maka data pengguna tersebut akan tetap
terlindungi, walau VPN telah dicegat.
Posting Komentar