Ini menjadi pasar empuk bagi Smartfren di masa datang.
Head of Marketing & Communication PT Smartfren Telecom (Smartfren) Roberto Saputra mengatakan, meski penjualan Blackberry berbasis jaringan CDMA mengalami penurunan hingga 50 persen, tetapi penggunaan aplikasi BlackBerry Messenger mengalami peningkatan dua kali lipat.
Hal itu disebabkan oleh ketersediaan aplikasi BBM di perangkat Android, termasuk handset Andromax.
"Kenaikannya ada di Andromax kelas entry level dengan harga kurang dari Rp 1 juta. Dari sebelumnya sebanyak 2.000 (aktivasi BBM), sekarang menjadi 5.000 per hari," kata Roberto di sela-sela kunjungan bersama wartawan di China, Jumat (15/11/2013).
Melihat tren peningkatan itu, Roberto optimistis bahwa penjualan Andromax di bawah harga Rp 1 juta akan mengalami kenaikan pada tahun depan. Hal itu antara lain didorong oleh stagnansi pasar smartphone di kisaran harga Rp 7 juta.
Sementara itu, persaingan ketat terjadi di kelas Rp 3 juta-Rp 4 juta. Tahun ini Smartfren menargetkan penjualan bundel handset Andromax sebanyak 1,3 juta. Roberto mengatakan, tahun depan target tersebut digandakan dua kali lipat.
"Sekarang kontribusi Andromax entry level 50 persen dari penjualan. Tahun depan kontribusinya bisa mencapai 80 persen," ujar Roberto.
Saat ini ponsel Andromax C menjadi produk andalan Smartfren di kelas entry level. Ponsel buatan Hisense itu dibanderol sekitar Rp 700.000, menggunakan prosesor dual core dan sistem operasi Android seri Jelly Bean.
Akhir tahun ini Smartfren akan kembali mendatangkan satu varian baru Andromax entry level dengan harga di bawah Rp 1 juta.
tekno.kompas.com
Posting Komentar