Penyakit Lupus adalah istilah dari bahasa Latin yang berarti Serigala. Hal ini disebabkan penderita penyakit ini pada umumnya memiliki butterfly rash atau ruam merah berbentuk kupu-kupu di pipi yang serupa di pipi Serigala, tetapi berwarna putih.
Berikut Gejala Penyakit Lupus
Jantung dan pembuluh darah: Kerusakan jantung yang diderita penderita lupus berupa cairan pada selaput jantung, vegetasi pada katup jantung, perkapuran (aterosklerosis) pada pembuluh darah dan nyeri pada ujung-ujung jari dna perubahan warna menjadi putih kebiruan jika terkena udara dingin dan emosi yang meningkat yang disebut fenomena Raynaud.
Sistem otot dan tulang: Sakit pada sendi pada kedua sisi (kiri maupun kanan) tanpa merusak sendi. Sering mengenai tangan, lutut dan pergelangan tangan. Kadang disertai dengan rasa lemas dan nyeri pada otot.
Ginjal: Kerusakan ginjal didapati pada hampir seluruh penderita lupus. Jika kerusakannya berat maka diperlukan pengobatan imunosupresif. Untuk itu penting kiranya memeriksa urin secara berkala karena stadium awal dari kerusakan ginjal ditandai dengan adanya protein dalam urin.
Mata: Kerusakan mata jarang didapati pada penderita lupus. Kerusakan retina dapat terjadi akibat pengobatan lupus dengan menggunakan obat anti malaria (Chloroquine). Jika menggunakan obat sejenis ini maka diperlukan kontrol yang teratur ke dokter mata.
Paru: Sesak nafas yang dirasakan pada penderita lupus dapat disebabkan oleh adanya cairan pada selaput paru dan juga akibat infeksi paru (pnemonia).
Kulit dna rambut: Keterlibatan kulit terjadi 90% penderita lupus. Secara klasik dapat ditemukan kemerahan pada wajah (malar rash) yang dicetuskan oleh paparan sinar matahari. Selain itu juga didapati lesi diskoid pada kulit. Rambut terutama pada dahi menjadi rontok. Lesi kulit dan rambut dapat dihilangkan dengan pengobatan yang baik.
Darah: Hampir setengah penderita lupus menderita anemia. Selain itu terdapat jumlah trombosit dan lekosit yang rendah daripada orang sehat. Hal ini dapat menyebabkan perdarahan dan mudah terinfeksi.
Susunan saraf: Gangguan otak, saraf dan kejiwaan didapati pada 15% penderita lupus. Kelainan dapat berupa kejang, kelemahan otot, depresi, gelisah dan stroke.
Pengobatan lupus
Pengobatan lupus tergantung dari berat-ringannya dan alat tubuh mana yang terkena. Untuk itu diperlukan pemeriksaan medis secara berkala. Jika terdapat gejala ringan dapat diberikan obat anti inflamasi non steroid (OAINS) dan anti malaria (seperti Chloroquine).
Jika terdapat gejala yang berat dab beresiko mengancam jiwa, maka diberikan Steroid (seperti Prednison, Metilprednisolon) dan obat imunosupresif (seperti azathioprine, cyclophosphamide, mycophenolate mofetil dan cyclosporine).
Obat-obat tersebut memang berguna untuk mengobati lupus, tetapi mempunyai beberapa efek samping. Efek samping yang ditimbulkan beragam dari ringan sampai berat dan terkadang baru dirasakan setelah jangka waktu lama.
Posting Komentar