Sebuah rancangan gedung di Seoul, Korea Selatan, menuai protes dan ramai diberitakan di AS karena bentuknya yang mirip gedung WTC ketika dihantam pesawat, 9 September 2001 lalu. Perusahaan konstruksi asal Belanda mengatakan, mereka tidak dengan sengaja merancang demikian.
Perusahaan tersebut, MVRDV, malah membantah bahwa rancangan mereka mirip dengan gedung kembar WTC di New York, Amerika Serikat. Namun mereka menyesalkan jika ada kemiripan antara gedung mereka dengan gedung yang diruntuhkan al-Qaeda tersebut.
"Kami menyesalkan adanya kemiripan dengan peristiwa 9/11. Bukan maksud kami menciptakan bentuk yang menyerupai serangan tersebtu. Kami meminta maaf jika ada yang tersinggung," kata pernyataan MVRDV di situs resminya, dilansir dari Daily Mail, Sabtu 10 Desember 2011.
"Pemberitaan media mulai memanas dan kami juga menerima email dan telepon yang mengancam dan mengatakan kami pecinta al-Qaeda," tulis MCRDV dalam pernyataan terpisah di laman Facebook.
Kendati mendapatkan banyak kecaman dan protes dari media dan masyarakat di AS, namun desain gedung itu mendapatkan banyak pujian dari media Korsel. "Mereka mengatakan desain ini adalah inovasi yang hebat. Konotasi negatif hanya datang dari AS," lanjut perusahaan peraih penghargaan yang berdiri sejak 1993 ini.
Protes boleh terus berdatangan, tapi pembangunan gedung yang dinamakan "Awan" ini tetap dilakukan. Rencananya, gedung kembar setinggi 260 meter dan 300 meter ini akan selesai dibangun pada 2015. Gedung ini berdiri berdampingan dengan sambungan di tengahnya berupa lantai-lantai menyerupai piksel, seolah-olah awan.
Inilah bagian yang menuai protes. Bangunan awan di tengah-tengah persis seperti asap kebakaran ketika pesawat menghantam WTC. Insiden 9/11 merupakan peristiwa paling kelam dalam sejarah AS. Lebih dari 3.000 orang tewas dalam kejadian tersebut.
Didirikan di atas tanah seluas 128.000 meter persegi, bangunan setinggi 54 dan 60 lantai ini diperuntukkan bagi apartemen atau kediaman warga. Apartemen ini akan dilengkapi dengan fasilitas ruang fitness, restoran, kafe dan ruang konferensi.
Ini bukan kali pertama rancangan MVRDV menuai kontroversi. Sebelumnya, perusahaan ini bekerja sama dengan perusahaan milik artis Brad Pitt merancang rumah bagi korban badai Katrina di New Orleans. Pada rancangan tersebut, rumah baru korban seolah terbelah di tengahnya akibat angin topan. Rancangan ini menimbulkan kemarahan karena membangkitkan trauma bagi para korban.
Sumber : vivanews.com
Posting Komentar