Sudah menjadi kepercayaan umum, saat musim hujan yang dingin orang membutuhkan lebih banyak asupan kalori guna mempertahankan kehangatan tubuh. Para ahli menemukan kebenaran dibalik mitos tersebut, selama musim dingin orang cenderung makan lebih banyak dan berat badan rata-rata bertambah 1-2 kilogram.
Konsultan bedah gastrointestinal di Rumah Sakit Cromwell BUPA, Ahmad Ahmad mengatakan komposisi lemak putih yang menyimpan energi, dan lemak coklat untuk membakar kalori memengaruhi berat badan selama musim dingin. "Mereka yang mengalami kelebihan berat badan benar-benar merasa lebih dingin," katanya.
"Ini terjadi karena Anda menyimpan kelebihan kalori di jaringan adiposa putih, sementara lemak yang membuat Anda hangat adalah adiposa coklat yang dimiliki bayi dan diwariskan secara genetik," katanya seperti dikutip Daily Mail.
Sejarah: musim dingin dan kelaparan
Berdasarkan sejarah, musim dingin dikaitkan dengan kelaparan, sehingga tubuh menyimpan cadangan lemak di musim dingin untuk membantu bertahan hidup. "Kita saat ini tidak perlu lagi untuk menyimpan lemak karena ketersediaan pangan. Jadi jangan berpikir makan berlebihan," kata Ahmad. Dia menyebut, hal ini bukan menjadi alasan untuk menjadi lebih gemuk selama musim dingin. "Anda bisa mengendalikan dengan memilih makanan yang tepat," katanya.
Hormonal
Sedangkan Jeremy Tomlinson, seorang ahli endokrinologi di Universitas Birmingham mengatakan, selama musim hujan yang dingin, tubuh memproduksi hormon melatonin yang umumnya dipicu suasana mendung dan gelap. Hormon ini yang membuat kita merasa mengantuk, juga menaikkan selera makan.
Profesor Craig Jackson menambahkan, selama musim dingin, orang cenderung merasa lebih tidak bahagia dan cepat bosan akibat suasana gelap, basah dan dingin. Dan, makan adalah salah satu cara termudah mengatasi kebosanan. "Akibatnya, kita bisa mengambil makanan dua kali lebih banyak. Kita juga lebih cenderung makan makanan manis atau berlemak."
Kadar vitamin D rendah
Penelitian lain menunjukkan kadar vitamin D rendah dengan kurangnya sinar matahari dapat memengaruhi berat badan di musim dingin.
"Tubuh Anda membutuhkan sinar matahari untuk mensintesis vitamin D, tetapi di musim hujan dan dingin sinar matahari lebih jarang dan orang malas beraktivitas di luar ruangan atau menutup tubuh dengan mantel dan jaket," kata Dr Stephanie Dillon, dosen senior di Nutrisi di Universitas Central Lancashire.
Studi awal menunjukkan, orang dengan kadar vitamin D rendah menyimpan lebih banyak lemak. "Tampaknya kekurangan vitamin D memicu penyimpanan lemak dan kalori dalam adiposa (lemak) sel bukannya untuk energi," kata Dr Dillon. Dia menyarankan untuk makan ikan dan berada dibawah sinar matahari selama 20 menit setiap hari.
Kurang gerak
Hari hujan dan dingin berarti tak banyak kegiatan yang dilakukan. kebanyakan orang beraktivitas di rumah seperti menonton televisi dan makanan camilan. "Berada di rumah sering dikaitkan dengan aktivitas makan seperti menonton televisi," kata Profesor Jackson. Para ahli sepakat, selain memilih makanan, tetap aktif dan berolaharaga sangat penting dalam menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh.
Sumber : kosmo.vivanews.com
Posting Komentar