0
Sekelompok remaja putri dari sebuah sekolah menengah atas membuat kesepakatan untuk hamil dan membesarkan bayi mereka secara bersama. Kesepakatan inilah yang mengakibatkan tiba-tiba kasus kehamilan siswi di Gloucester High School, Massachussets, AS meningkat secara drastis.


Menurut kepala sekolah Gloucester High School, Joseph Sullivan, beberapa siswi mengaku membuat kesepakatan untuk hamil secara bersama. Pengakuan tersebut terungkap setelah Gloucester High School mulai menginvestigasi kehamilan 17 siswi. Biasanya, kehamilan di antara siswi Gloucester High School hanya mencapai sekitar 4 kasus setahunnya.



Kepada majalah Time, Sullivan menerangkan bahwa hampir separuh siswi yang hamil itu belum berusia di atas 16 tahun. Sullivan melihat kejanggalan pada sejumlah siswi yang berulang kali mengikuti tes kehamilan di klinik  Gloucester High School. Uniknya, mereka yang terbukti tidak positif hamil nampak kesal ketimbang mereka yang hamil.



Beberapa siswi yang hamil itu bahkan meluapkan kegembiraan dengan menyusun pesta perayaan bersama bagi bayi yang mereka kandung. "Salah satu ayah dari janin yang dikandung salah satu siswi adalah pria tunawisma berusia 24 tahun," jelas  Sullivan pada Time.



Sullivan menerangkan sejumlah siswi yang hamil itu umumnya adalah mereka yang kurang mempunyai kepercayaan diri dan kurang mendapatkan perhatian keluarga. Christen Callahan, mantan siswi Gloucester High School yang pernah hamil saat berusia 15 tahun, mengaku telah ditanyai oleh beberapa siswi yang hamil tersebut.



Dalam wawancaranya dalam program "Today" dari televisi NBC, Callahan mengaku beberapa siswi tersebut menanyai pengalamannya saat merawat kehamilannya di usia dini. "Mereka mengatakan bahwa orang tua mereka tidak akan marah dengan kehamilan itu dan sebaliknya para orang tua itu bersedia memberikan dukungan," kata Callahan yang mengaku sebelumnya tidak mengetahui apabila para remaja itu membuat kesepakatan untuk hamil secara bersamaan.

Sumber : nasional.kompas.com

Posting Komentar

 
Top