Ada tiga reaksi yang mungkin : 1. Acuh tetep ciuman, 2. Minta maaf dan berharap dia nyium. 3. Ngambil tisu dan buang jauh jauh. Ciumannya ditunda lagi? Mungkin tidak mungkin , cewek cewek diluar sana akan pake cara ketiga. Tapi aku tidak, malam ini hari pertamaku ngedate sama pacar baruku, Nofal Atmaja, murid tercakep termodis disekolah. Banyak banget diluar sana mencoba deketin Nunu ( nama panggilanku untuk Nofal :P ) tapi malah Nunu jadian sama aku. Dibilang aku lebih muda 2 tahun dari Nunu, cupu deh kayaknya aku ini, pinter juga enggak, kalo cantik sih kenyataannya dia mau jadian sama aku. Ngimpi kali ya? Disudut kota berpolusi tepat malam minggu..
“ gue sayang lo, Nes,” Nunu menggenggam tanganku.
“thanks, Nu,” merinding karena genggaman tangan yang begitu hangat menusuk nusuk jantungku.
“Nes, gue pengen kalo ultah gue entar gue pengin kenalin elo sama keluarga gue. Mau ya , Nes?” Nunu merayuku dengan wajah yang aku ingin tertawa selebar daun kelor. Dia jelek banget kalo lagi ngrayu. ?
“Nunu sayang, kita kan baru aja jadian, ultah kamu juga masih sebulan depan, kamu juga kelas 3, aku lebih muda dari kamu, dan .....” “dan aku sayang kamu, Nescrem” Nunu memotong pembicaraanku.
“Nunu, aku belum begitu yakin, apakah teman-temanmu akan mempermalukanmu dengan ocehan Nescrem anak kecil?” . “akan kubuktikan dan akan kuyakinkan, Nes!”. Nunu perlahan mendekat mendekat dan “hasyyu!!” . Nunu hanya diam dan memperhatikanku. Ayolah, cium aku!
“Nu....!” aku memulai. Nunu menatapku dan terpaksa aku daratkan bibirku ke bibirnya yang seksi itu. Nunu terkejut dan tersenyum. “Nunu, aku mau, tapi aku gak mau nanggung ejekan temen-temenmu!”.
“makasih,Nes. Tenang aja, temen-temenku gak akan ada yang berani ma gue. Gue akan selalu lindungin elo, Nenes ku. I love you!” . pukul 21.00 , sudah tiba waktu ku pulang. Rasanya aku tak ingin pergi dari
Nunu, tapi bodyguardku dirumah bisa berabe kalo aku pulang telat. “Nes, gue anter pulang ya. Jam 9 lho..?” tanpa kuberi tahu ternyata Nunu sudah tau waktu ku pulang. Dengan manja aku membalas “Nunu, gendong donk. Capek banget nih! Ya ya???” . “dasar manja, sini” Nunu dengan semangat menggendongku. Sementara aku tertidur lelap di punggung Nunu.
Pukul 06.00 pagi, “Siska, bangun sayang, nanti Nofal keburu jemput!”. Aku terkejut ketika mama menyebut Nofal. “mama tau dari mana tentang Nofal?” . “Tadi malem Nofal nganterin kamu pulang, dia sempat kasih tau mama kalo dia mau jemput kamu kesekolah. Dia baik ya?”. “ ah mama! Aku mandi dulu deh, mama keluar dulu.!” . 1 pesan diterima.
Ya ampun Nofal pagi pagi udah sms, dasar.
Jam pagi sekolah, aku dan Nunu masuk sekolah bareng. Berhubung waktu masih pagi, kita jalannya pelan pelan kaya putri.
“Nes!!” suara dari kejauhan memanggilku. “apa sih Ra?”tanyaku pada Nera.
“inget gak lo? Hari ini ulangan sejarah. Jangan pacaran terus deh, ini semester akhir!”. Nera menggandeng tanganku. Aku dan Nunu saling bertatapan.
“what?? Mampus deh! Aku kan kalo sejarah panen telor?. Aduh Nunu, aku kekelas dulu ya? Bye..”. aku berjalan kekelas dan Nunu harus ku tinggal. Gak mungkin kan anak kelas XII ikut pelajaran Bocah? “Nes, gue boleh kasih tau ga? Tapi lo jangan marah . penting banget.!” Bisik Nera. “lo benerin tuh kancing baju lo. Keliatan tau! Hahaha!” Nera menjailiku. “rese kamu , Ra.! Buruan kasih tau apa?”.
“ehm. Oke oke jujur, hari ini gak ada ulangan apapun. Gue Cuma mau buat lo kaget aja. Sory Nes, gue ganggu acara lo sama Nofal.” .
“udah deh. Oke oke aja.” Balasku.
Pelajaran pertama mulai, untung aja gurunya bisa diajak kompromi, jadi bebas sms-an sama Nofal. “nes, lo beneran suka sama Nofal?” tanya Nera.
“kenapa gue mau jadian kalo gue gak suka sama dia? Aneh lo, Ra!” jawabku sadis dan tak begitu memperhatikan dia.
“tapi Nes, kalo misal suatu saat Nofal direbut sama cewek lain gimana? Padahal tuh cewek temen deket lo.?” Nera berubah menjadi interogator.
“yang kamu maksut itu kamu , ra? Yang deket sama aku kan Cuma kamu doang. Aku percaya kamu Ra, kamu adalah sahabat yang ku percaya.!” Jawabku.
“thanks, Nes..” . “its okay , Ra, best friend forever!” . aku menggandengkan kelingkingku di kelingkingnya.
(istirahat terakhir di depan kantin)
“Nes, makan yup. Laper nih..” ucap Nunu.
“oke, ngikut kamu aja”. Menatap sekitar kantin. Mengapa aku merasa deg degan hari ini. “nasi goreng datang. Spesial buat pacar tersayang!”. Wajah Nunu bagaikan baju tertiup angin bruakakaka!
“sayang, coba deh, tadi aku bantuin masak didalem loh!”. Nunu menyuapiku. Ketika ku buka mulut, pandangan tak sedap datang. Rombongan genk kelas XI yang suka gangguin Nofal. Ieeuh ! mending ngepel WC daripada berhadapan dengan mereka!
“Nof, lo pacarnya dia?” tanya Eva, cewek yang paling mencolok diantara mereka. “oh, lupa gue belom kenalin, ni Nescrem Siska Pratiwi, kelas X5, pacar baru gue!”. Nofal menatap jengkel mereka. “sorry, gue udah kenal!”, jawab Eva. Ih siapa juga yang kenal sama tengil kaya mereka? OGAH banget! Dasar cewek gatel! “ kalo udah kenal ngapain tadi tanya? Minggir sana, ni acara gue sama Siska, malah lo ganggu!”. Nofal cuek dengan sikap mereka dan hanya menatapku. “ bagi Nofal buat gue ya, Nes? Hahahha!”. Bisik Eva yang melintas disampingku. Ih gila tuh anak! Siapa juga yang mau kalo di bagi? Dasar bocah sinting!
“sayang, makan ya?”, bujuk Nofal yang mengalihkan perhatianku. “ aku makan sendiri deh, biar cepet kelar!”. Nunu menganggukkan kepala dan langsung menyantap makanannya. Duh, Nofal Atmaja, kamu tuh cowok cakep, seksi, keren, pinter, tapi kok bisa ya dia jadian sama seorang Siska yang orangnya polos gini? Hmmm Nofal buta kali yaa? Eh cinta kan nggak buta, tapi melumpuhkan logika. Kata babe gue tuh! MARIO TEGUH! Ah udah ah, malah nglamun sih? Yang penting Nescrem Nunu until The End! Sesuap nasi ku lahap. “Nunu!..!”, wajahku panik . “kenapa Nes? Enak kan?”, Nunu melanjutkan makannya. “Pedes, Nu! Kamu pake cabe berapa sih! Gila ya! Mau bunuh aku ya?!”,aku marah-marah. “ya ampun, ini minum dulu.!”, Nofal ikut panik. “maaf maaf sayang, aku lupa kalo kamu tu ...”, “jadi gak selera makan! Jahat kamu Nu!” aku berlari pergi dari Nofal. “Siska! Sis..!”, teriak Nunu, tapi aku tak mempedulikannya. Pedas adalah hal yang paling aku benci. Apapun caranya entah disengaja atau tidak, jika ada temen ato ortu bahkan pacar kasih aku makanan pedes, aku tak mau lagi makan bareng mereka. AKU BENCI NOFAL PEDES!
“Siska!”, suara Nofal mengikutiku dari belakang, “Siska! Dengerin gue dulu! Jangan kaya anak kecil gitu!”. Nofal meraih tanganku hingga badanku berbalik menghadapnya. Jarak wajahku dengan wajah Nofal hanya beberapa senti, tatapan mata Nofal yang tajam dan dingin, genggamannya yang dingin, membuat aku tidak bisa melupakan sosok Nofal. Seperti pemeran utama film Twilight yang bernama “Edward Cullen”, menyayat hatiku. “ anak kecil? Ya aku memang anak kecil yang gak doyan pedes! Gak mikir ya? Payah!”, aku menimpas genggamannya dan berjalan kekelas meninggalkan tatapan matanya yang tajam itu. Brugg! “aw... sorry!”, balasku yang terkapar dilantai, terjatuh setelah menabrak murid baru yang aku tak tahu siapa dia. Uluran tangan dihadapanku, dan kuraih saja tangan itu. “sorry, aku gak sengaja.!” Balasnya. “eh, jalan keruang seni mana ya?”, tambahnya. “ itu dibelakang ruang TU. Anak baru ya? Kelas berapa?”, tanyaku. “ iya, namaku Dani, aku kelas XI Ips2 !” ia menjabat tanganku. “Siska kelas X5.”. “nama yang bagus! Sampai ketemu nanti ya?”,Dani berpamitan. “eh, Siska!”. Dani mengurungkan langkahnya untuk menyapaku lagi. “ya?” balasku. “emm, thanks ya?”. Dani langsung pergi dan melambaikan tangan padaku. Ku tahu saat itu Nofal masih mengamatiku dari belakang, tapi whatever!
(dikelas, berkumpul dengan anak-anak gosip, tanpa ada Nera)
Mereka ngomong apa, aku nggak tau dan gak mau tau. Yang hanya aku tak sengaja dengar mereka membicarakan anak baru kelas XI Ips 2, kata mereka, cowok itu cakep keren, dan, hey.. bukannya yang mereka maksut itu Dani? Yang tadi nabrak aku? Dani cakep? Dani keren? Apa benar? Tetep aja keren Nofal! Yang kulihat Dani hanya orangnya tinggi, agak kurus, modis juga sih. Tapi gak ada magnet bagiku. Dasar cewek-cewek mimikri! Mudah saja kecantol cowok! “Siska,. Lo marah sama Nofal?”. Nera tiba-tiba duduk disampingku dengan cemilan ditangannya.
“pliss! Jangan bahas!”
“emm, Tadi Nofal juga udah crita ke gue, jadi ya oke gue gak akan bahas. Makan nih..!”. “anterin ketoilet yuk.! Pengen cuci muka nih.!” Pintaku.
(toilet)
“Ra!.. mampus deh!” teriakku dari dalam toilet.
“kenapa? Ngompol ya? Haha!”
“bodo..! tamu gue datang nih.!” Aku panik.
“hah? Yang bener? Yah gimana dong? Lo kan gak punya roti?”. “mampus deh, Ra! Beliin roti dulu sana. Ku tunggu disini, tapi buruan!”. “ oke oke bentar!”
“Nera, kali ini lo jadi tameng di belakang ku ya? Malu nih,,,!” . “what?? Oke deh . tapi kali ini aja ya! Gila lo!”
(dirumah)
Hari yang melelahkan, arrgghh! Dari pedes sampe roti yang super tebel! Badanku terasa sakit , mual dan hanya bisa tiduran dikamar. “Siska! Kamu sakit? Ya ampun, kamu panas sekali sayang, mama kompres ya?”. Mama begitu baik denganku, ya karena aku satu satunya anak dikeluarga ini. Papah cerai saat aku masih kecil, dan kakakku Peter, meninggal karena kanker otak. Aku tak bisa bayangkan disaat mama sendirian. Terkadang mama sangat kuat, hebat. Terkadang juga ia pucat. Aku tau, mama begitu menyayangiku. Mama satu-satunya yang ku punya.”mah, mama gak akan ninggalin aku sendirian kan? Siska gak pengen sendiri , ma! Mama jangan pergi kaya kakak. Siska sayang sama mama!”. Air mataku menetes, ku tahu begitu besarnya cinta mama,ketika mama mengompres dahi ku. Aku tahu , tak ada sentuhan setulus mama, tak akan ada pelukan sehangat mama. Ya Tuhan, jagalah mama dalam naungan-Mu. Jangan pernah pisahkan kami, amin!
“Siska, mama belanja dulu! Kamu telfon Nera buat nemenin kamu. Nanti mama masakin yang spesial. Mama janji! Daah sayang!”
Sendiri di kamar, jenuh! Nera belum juga dateng. Aku ambil selembar foto kak peter waktu kita bersama dulu. Andai kakak masih disini, pasti banyak cewek yang naksir. Lagian kakak pasti juga nemenin aku. Ka Peter, cakep, pinter, nurut, baik jugadan kini sudah abadi di samping Allah, dibalik foto itu bertuliskan Peter Candra Santosa, 14 februari 1990, rest in peace, 14 februari 2012. Dan lagi aku menangis mengenangnya.
“Siska! Aduh unyu unyu cakid yaa? Uuuwh udah makan belum?”, tiba tiba Nera dateng.
“ih lebay!”. Balasku.
“Nes..?”, sapa Nofal dari pintu.
“kenapa?”, balasku.
“maafin gue,Nes.. pliss!”. Pinta Nunu.
“ayolah, Nes, maafin dia. Beri dia kesempatan, kasian kan?”.
(hening). “Nes, maafin gue..!”, Nunu memohon seklai lagi dengan setangkai mawar ditangannya,
“emm,, sini mawar itu buat gue!” sahutku.
“berarti lo maafin gue? Yess!” , teriak Nofal.
“ih, siapa juga yang maafin kamu? Aku Cuma mau mawarnya aja.!”. “bercanda kali Nunu jeleg! Wekk! :P”, aku mencubit hidung Nunu yang mancung itu. “thanks sayang, love you!”, Nunu mencium jidatku, Dan menggenggam tanganku. “cie.. pacarannya udah dulu, minum nih!”, Nera datang dengan minuman di baki. Aku bersandar di badan Nunu, yang lagi bersandar di tempat tidurku. Nunu masih menggenggam tanganku, tangan yang satunya mengelus pipi dan rambutku. Kepala Nunu menunduk kearahku. Aku berharap tidak akan terjadi apa-apa, karna hari ini mulutkun bau banget.
“Nes, suatu saat nanti kita akan menjadi mempelai.. kita hidup berdua bahagia punya anak dan....”,
“Nunu, plis deh, jangan jauh jauh dulu pikirannya, jalani dulu apa adanya.!”, potongku.
“iya iya sayang, sini tidur di pundakku,! Ckckck sayang, cepet sembuh ya...!”. aku tertidur lelap dipundaknya. Semoga akan selamanya Nunu berbuat sebaik ini, dan tidak ada hati hitam yang disembunyikan dariku. I love you, Nunu!
Kenapa sih ditelfon gak angkat, di sms juga gak bales? Lagi ngapain nih anak?
“halo yoda?”, suaraku setelah nada sambung selesai.
“yeah, Nescrem cantik? Ada apa?”, suara Yoda sangat khas, maklum lah dia kan anak band.
“kamu lagi sama Nofal enggak? Dia kemana ya? Ku hubungi gak nyambung,?”, tanyaku cemas.
“mungkin aku akan bantu kamu nyari dia, kamu dimana sekarang? Aku jemput.” Ucapnya
Yoda, ya dia adalah temen nogkrong Nofal, tampang nya menarik, cerdas juga. Tak tau kenapa Yoda mau berteman dengan seorang Nofal.
“cantik, berangkat yukk..!”, suara Yoda tiba tiba sudah ada didepan rumahku. Mobilnya mulus, kinclong, terawat banget, walau mobil tua, tapi kece juga kalo buat mejeng. Keren!
“yoda, kita nyari kemana?”,. “coba eh nyari di cafe, kali aja dia disana.!”.
Di cafe kabarpun kosong, hanya saja receptionist tadi bilang kalo Nofal baru aja dateng terus pergi kearah selatan jalan. Dan Yoda pun tau mana tempat itu. Lagi Nofal tidak ada ditempat itu. Tapi kata temen-temen Nofal, tadi Nofal sempet kesini belanja sama cewek. Hari semakin larut. Aku semakin resah, dimana Nofal, lama sekali kita tak berkomunikasi, hatiku merasakan ketakutan dan firasat yang hebat. Disamping Nofal menghilang, Nera juga tak lagi menemaniku, hampir seperti Nofal. Pencarian belanjut..
“sabar, Nes! Kita psti nemuin dia. Tenang aja! Gue ada buat lo!”. Yoda mengenali raut wajahku yang semakin tak menentu. Tapi entah kenapa, bebanku akan Nofal hilang saat Yoda mencoba menenangkanku. Tatapan matanya, kebaikan hatinya, sungguh aku merasa tenang.
“Nes, bentar, kayaknya tuh mobil Nofal! turun turun!”. Segera kita menuju ke receptionist hotel itu. Apakah ada Nofal Atmaja di hotel ini? Ngapain dia? Yah! Ada! Dikamar 251 lantai 3. Sigap Yoda menggandeng tanganku menuju lift ke lantai 3. Jantungku semakin berdetak kencang. 249, 250, 251. Yah ini pintu nomor 251. Pintunya tidak dikunci. Yoda segera masuk dan “ anjing lo Fal!”.
Aku mendengar teriakan itu, aku masuk dan astaghfirullah, Nofal Nera sedang itu , apalah namanya hubungan pra nikah! Yoda masih memukuli Nofal, dan Nera shock melihat kedatangan kami.
“Yoda! Hentikan!”, teriakku. Yoda berjalan kearahku, menatapku dengan penuh kasian. Lalu ia menggenggam tanganku.
“lepasin tangan Siska! Lo gak berhak megang tangan Siska!”. Nofal membentak Yoda.
“pantaskah kamu ngomong Yoda gak boleh memelukku? Sedangkan kamu melakukan hal itu dengan sahabat ku, maksutku mantan sahabatku itu? Sudah ku duga dari awal sejak kalian tidak memberiku kabar, kalian pasti sekongkol! Nera, kamu..... kalian pasti keneraka!” ucapku dengan tangis. “Siska, tunggu dulu, dengerin gue! Ini gak seperti yang lo bayangin, sayang!”. Nofal mencoba menggenggam tanganku, tapi aku timpas. “jangan panggil aku sayang! Kau sama munafiknya dengan wanita jalang di tempat tidur itu!”. Aku kembali menangis dipelukkan Yoda. Mereka hanya terdiam melihatku menangis.
“halo? Siska?
“iya, .”, jawabku terisak-isak.
“nak bisa ke UGD sekarang, mamamu sakit. Saya tunggu ya?”. Pyarr! Hapeku terjatuh dari tanganku.
“kenapa Sis?”, ucap Yoda yang mengambil hapeku.
“anterin ke UGD sekarang , Da, mama sakit.! Cepet!”. Aku menarik tangan Yoda, keluar dari neraka itu.
(UGD).
“Siska sayang, jauhi Nofal ya? Dia gak baik untukmu!”. Ucap mama. “sst! Udah ma, jangan ngurusin dia, yang penting mama sekarang harus sembuh.!” Ucapku yang masih menangis.
“siapa lelaki ini Sis?”, tanya mama.
“saya Yoda Tante,. Temen sekolah Siska.”. jawab Yoda lembut.
“tampan sekali, dia.. kamu pasti anak yang baik? Tante tau itu.”. “nak, tante pesen sama kamu ya, jaga Siska sampai dia tua nanti, tante titipkan Siska padamu, kamu akan menjadi bagian dari kami.!”
“Siska, mama akan mengawasimu selamanya, jangan kecewakan mama ya? Jadilah anak yang pintar dan masa depan yang cerah.. mama sayang sama Siska. !”
Mama menghembuskan nafas terakhirnya, “MAMAAA!!!!!!!!!”. Astaghfirullah, mimpi buruk! Mama mana ? “mama..!!! mama..!”. aku berteriak sekencang mungkin untuk memastikan bahwa itu semua hanya mimpi. “kenapa , Sayang?”, mama duduk disampingku. “mama, jangan pergi, aku mimpi kalo mama mau pergi ninggalin Siska sendirian!”. Aku menangis dipelukan mama. “siapa yang mau ninggalin peri cantik mama ini? Mama selalu ada untuk kamu sayang..!”.
“mah, jawab jujur. Mamah gak sakit apa apa kan?”, tanyaku
“enggak sayang, suer! Nih mama sehat sehat aja kan? Bugar ceria kaya kamu!”, mama menari-nari dihadapanku, membuatku tertawa. Ya Allah, anggun sekali mamaku ini. Semoga mama nggak bakalan kaya mimpi tadi ! amin,!
“sayang, tadi Nofal titip ini sama kamu!”, mama mengulurkan selembar surat dengan hiasan indah.
“my princess Siska..
Be my special one on my b’day party please?
I hope u’ll be the most beautifull than others,
I’ll pick you up, dear....
Love,
Nunu Nescrem
Aku ingat, minggu depan adalah ultahnya Nofal, aku harus dandan gimana ya? Bingung aku memikirkan itu, sampai sampai hapeku berdering. Dani menelfonku.
Dani : “hai sis, lagi ngapain?”
Aku : “lagi dikamar aja, tumben telfon?”
Dani : “aku Cuma pengen nanya aja, kamu dateng kan diultah Nofal?”
Aku : “iya kenapa?”
Dani : “kamu ngedate ma aku ya?”
Aku : “oh sorry, Dan. Aku udah janji!”
Dani : “ma sapa?”
Aku : “ ntar juga kamu tau sendiri!”
Dani : “oh yaudha. Malem!”
Tut tut tut! Telfon ditutup begitu saja. Kenapa si Dani? Dia marah? Kenapa? Aneh banget!
Nickname : Aza / Ina
Date and place of birth : Magelang, 22 September 1996
Hobby : Singing, Playing Music instrument, writting , Game online,
College : Politeknik Akademi Pariwisata Indonesia Yogyakarta
Profession : Counter Sales for tour package at Sheraton Mustika Yogyakarta Resort and Spa , Vocalis on Fried Banana'zt Attack ,
Account : facebook.com/azachorus
Twitter @azabananazt_
My skype cescillio22
Instagram @azamisando
Fanspage Facebook.com/friedbananazt
Posting Komentar