Badanku kakuh, rasanya sangat pegal ketika kedua bola mataku masih sangat sulit kubuka, dan beranjak aku menutup kembali mataku untuk melanjudkan tidurku. Matahari sudah sangat terik, ayam tak lagi berkokok yang artinya hari sudah sangat siang, padahal hari ini aku harus bangun pukul 7 (tujug) pagi untuk segera kekampus. Setelah lama kuberbaring tidak jelas ditempatku mengadu nasip dikala malam yang sepi, aku sangat kaget yang ternyata jam telah menunjukkan pukul 9 (Sembilan), ternyata sudah sangat siang. Akupun segera bergegas untuk mandi lalu kekampus.
Taksempat kusarapan dirumah, hanya meneguk segelas air putih dan bergegas memacu kuda besiku menuju kampus. Suasana dijalan sudah sangat ramai, apa lagi jalan A P Pettarani yang selalu dan selalu macet dipenuhi kendaraan bermotor, belum lagi debu yang menampar wajahku, tadinya aku sudah merasa seperti vino g bastian disaat setelah mandi, setelah sampai kampus aku merasa seperti tukang batu akibat debu yang menghantam wajahku.Tentang Hari Ini - Cerpen PendidikanSesampainya dikampus, aku bergegas menuju ruangan tempatku kuliah, namun semua ruangan sudah kutengok, yang terisi hanya mahasiswa lain dan ruangan yang gelap tanpa mahasiswa. Namu, aku dikejutkan oleh salah satu temanku yang mengikuti kuliah diruangan yang kutengok, ia lalu menghampiriku keluar ruangan dan bertanya ‘’mengapa kamu tidak masuk mata kuliah ini’’ jawabku, untuk mata kuliah ini aku masuk hari kamis pukul 8 (delapan) pagi. Lalu temanku bertanya kembali, ‘’memangnya ini mata kuliah apa’’ aku tertawa terbahak-bahak ketika ia menanyakan mengenai nama mata kuliah ini, padahal ini sudah pertemuan yang ke 6, artinya ini sudah minggu ke 6 perkuliahan telah dilaksanakan namun temanku belum mengetahui apa mata kuliah ini, jam berapa ia masuk kuliah, hari apa ia masuk untuk mata kuliah ini. Akhirnya ia bergegas masuk keruangan untuk mengambil ransel miliknya dan melapor kepada dosen agar ia masuk besok saja.
Lama aku mencari dosen yang mengajarku untuk hari ini, namun tak kutemui dengan alasan yang tidak pasti, aku mencari dibagian belakang kampus tempat sidosen bersantai, namun sama saja dosenku tak terlihat, setelah dosen tak kutemui aku bergegas kedepan guna mencari temanku yang lain. Hari ini sungguh berat terasa, aku sudh terlambat kekampus, namun dosen tak ada diruangan perkuliahan, ditambah ujianku pada pukul 1 (satu) siang yang menentukan nilai MID pada mata kuliah ini. Masalah terberat pada ujianku ini, jatuh pada gayaku memakai bahasa inggris, aku sangat sulit untuk mengeluarkan kata-kata menggunakan bahasa inggris. Walaupun telah kupelajari tetap saja terasa kaku, apa lagi kosa kata yang sulit diucapkan membuat lidahku terlipat-lipat.
Tibalah pukul 1 (satu), dosen belum menampakkan batang higungnya di kampus, namun catata bahasa inggris yang berada dalam sakuku untuk presentasi hilang entah kemana. Terasa sangat bingung, apa yang harus kulakukan, dan kuputuskan untuk pulang kerumah untuk mengambil bahan presentasiku dileptop. Sesampainya dirumah aku segera mengampil file tersebut dan memindahkanya di fleshdisk, walaupun aku sudah pulang kerumah, dan memacu kendaraan sekencang mungkin, ditambah teriknya mata hari, tetap saja terasa sial. Dosen sudah berada dalam ruangan, terlihat beberapa mahasiswa yang terlambat hanya pasrah didepan ruangan tempatku presentasi. Aku menyapa mahasiswa yang terlambat, knp kamu tidak masuk, tanyakau?, “saya terlambat dan tidak akan bisa diperbolehkan masuk, artinya nilai kita eror untuk semester ini”.
Sangat sulit kuterima, namun semua sudah terjadi. Sang dosen sangat konsisten dengan keputusanya yang tidak memasukan kami kedalam ruangan karna terlambat, kejam namu semua sudah menjadi kesepakatan, minggu lalu saat mengikuti kuliah, dosen sempat mengeluarkan peraturan agar minggu depan disaat presentasi harus tepat waktu, pakaian harus rapi, baju kemeja putih, celana kain hitam, sepatu kantor, jas, serta dasi yang harus dikenakan saat presentasi minggu depan dan itu disepakati oleh semua mahasiswa. sedangkan bagi mahasiswa putri, harus mengenakan rok panjang, baju kemeja putih, jas dan hi heels.
Terheranlah aku diluar ruangan melihat temanku sibuk dengan bahan presentasi mereka yang dihafalkan, semua mahasiswa yang akan presentasi keluar ruangan guna menunggu antrian melakukan presentasi didepan dosen. Sempat aku ngobrol dengan temanku yang akan presentasi, dia bilang kalau aku akan presentasi, namun aku terlambat, “cepat ganti pakaianmu yang rapi, karna sebentar kamu akan presentasi, tadi pada saat kamu belum hadir didalam ruangan, aku sempat mengatakan kalau kamu sedang mengganti pakaian pada saat namamu disebutkan diabsen” kata temanku, selamatlah aku namun bahan presentasi belum kuhapal dan kukuasai.
Satu persatu temanku dipanggil untuk presentasi menurut absen, tetapi setelah presentasi dan keluar ruangan, ada yang menunjukkan wajah gembira dan lesuh, ada yang diterima namun ada yang tidak diterima. Itulah suatu kebijakan yang ada setiap ujian, jika lulus sangat bahagia, dan jika gagal hanya rasa kecewa dan binggung.
Tibalah giliranku untuk presentasi, memasuki ruangan jantung berdebar-debar, dosen yang duduk manis sudah menyiapkan pertanyaan bagi saya, dan aku duduk disebelahnya sembari jantung terasa mau copot. Temanku lebih dulu presentasi didepan, setiap mahasiswa yang presentasi harus berdua didalam ruangan guna mengontrol power poin. Hal yang sangat kutakuti jika kata pembukaku tidak jelas dalam bahasa inggris, dan terbukti ketika giliranku presentasi. Badanku gugup, suaraku terbata-bata, kertas bahan presentasiku kupegang dengan gemetaran, dan kata pembuka yang kukeluarkan sungguh tidak jelas. Memasuki poin ketiga sang dosen mengeluarkan satu kata, yaitu CUT !!!, akupun berhenti sejenak, lalu dosen bertanya kepadaku “why are you not speaking clearly ?, What's with you, if you do not learn the material that I have been given? " namun aku hanya terdiam tak tau apa yang ia bicarakan. Kemudian dosen menggunakan bahasa indonesia agar aku mengerti, setelah dinasehati keputusan dosen saya tidak lulus untuk ujian ini.
Sedikit kecewa namun itulah hasil yang patut kudapatkan, kata pembuka saja tidak jelas, ditambah power poin belum kelar penjelasanya, namun aku sudah di cut. Sungguh berat cobaan untuk hari ini, mungkin aku yang teledor atau aku yang malas pelajari bahan yang telah kubuat sendiri, disaat temanku sibuk menghapal aku hanya bercanda dan santai. Mungkin ini ganjaran yang harus kuterima, namun begitu syukur terasa ketika sang dosen mengumumkan bahwa akan ada susulan diakhir final nanti. Aku dan mahasiswa yang tidak lulus masih diberi kesempatan untuk presentasi, dan ini kesempatan buatku untuk bisa melolosi mata kuliah ini. Seniorku saja masih banyak yang belum lulus dimata kuliah ini, sudah lama menjadi mahasiswa namun hanya matakuliah ini yang sangat susah dilolosi.
Namun aku tidak boleh menyerah, aku akan terus berlatih untuk bisa lolos dimata kuliah ini. Mumpung masih ada kesempatan aku akan manfaatkan semaksimal mungkin, dan diakhir fainal nanti harapan saya hanya bisa lolos pada sesi ini untuk bisa melanjutkan matakuliah yang lain.
PROFIL PENULIS
Nama saya Wahyu Susanto yang akrab dipanggil wahyu, saya anak ke 5 dari 7 bersaudara dan tinggal dijalan Drs h hasan NO 45E MAKASSAR. Saya lahir di MAKASSAR 21 maret 1991 dan menhadi seorang mahasiswa pada tahun 2011 di Universitas fajar jurusan komunikasi dan konsentrasi jurnalistik. Hoby saya penikmat musik undeground, dan bercita-cita menjadi seorang jurnalistik investigasi.
Posting Komentar